Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sejumlah langkah nyata, yang difokuskan pada upaya penyelamatan dan recovery Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari tekanan dampak pandemi Covid-19.
Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan, upaya menyelamatkan UMKM agar kembali bangkit menjadi hal yang penting, karena segmen ini memiliki peran penting terhadap perekonomian. Sebesar 99,99 persen entitas bisnis di Indonesia berada di segmen UMKM.
UMKM juga memberi andil signifikan, karena menyerap 97 persen tenaga kerja atau kurang lebih sebanyak 116,97 juta orang.
“UMKM sekarang slowdown dan ada yang shutdown, karena interaksi masyarakat berkurang, sehingga aktivitas ekonomi berkurang dan semua menjadi menurun, daya beli menurun, kembali ke konsumsi dasar. BRI mengambil langkah. Meski kita tidak tahu krisis ini berakhir kapan, jangan sampai kita kekurangan pangan. Kita dorong lewat jalur pangan,” Sunarso, dalam diskusi online CORE Economic Forum 2020 bertajuk Langkah Penting Perbankan dalam Mendorong Bisnis UMKM di Masa Pandemi, Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Baca Juga: Bank BRI Tegaskan Komitmennya Selamatkan UMKM di Masa Covid-19
Menurut Sunarso, Bank BRI berupaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan menyalurkan kredit yang difokuskan untuk sektor pangan dan menyasar segmen UMKM. Hal ini diharapkan dapat menjadi pengungkit bagi bergeraknya sektor riil seperti distribusi, transportasi dan perdagangan.
“Roda ini harus dikembalikan ke putaran normal, dipicu pada sektor pangan. UMKM lebih membutuhkan edukasi dan pendampingan supaya mereka bisa menjadi mitra lembaga keuangan secara setara. Maka mari kita mengelola UMKM dengan baik dan benar,” jelas Sunarso.
Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menambahkan, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak aktivitas ekonomi dan masyarakat yang terganggu. Di sisi lain, aktivitas ekonomi yang mampu menghasilkan pendapatan menjadi terkendala, dan dunia usaha menghadapi ganguan cashflow atau likuiditas.