Suara.com - Bank BRI mendapat tambahan kuota Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPRS FLPP) sebanyak 2000 unit bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada 2020, setelah sebelumnya kuota 3000 unit FLPP yang diberikan pemerintah telah terserap 100 persen pada Juli 2020.
Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani mengungkapkan, tambahan kuota yang diberikan ini menunjukkan komitmen Bank BRI dalam menggarap KPRS FLPP seiring dengan tingginya permintaan dan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia.
“Perseroan terus mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan rumah kepada masyarakat dengan harga yang relatif rendah. Walaupun dalam kondisi seperti sekarang ini, kami terus berupaya ekspansi secara selective growth dalam penyaluran KPRS FLPP sehingga bisa terserap maksimal,” ujarnya, dalam sesi virtual sharing session bersama Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Arief Sabaruddin.
KPR Sejahtera FLPP merupakan solusi yang diberikan oleh pemerintah melalui penyediaan rumah subsidi dengan harga terjangkau, namun tetap menjaga kualitas dari rumah tersebut. Masyarakat yang memperoleh fasilitas ini akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam mengangsur pinjamannya, antara lain suku bunga kredit yang murah yakni 5 persen efektif sepanjang tenor, uang muka yang terjangkau dan tenor pinjaman yang panjang hingga 20 tahun.
Baca Juga: Tim Technical Assistance Bank BRI Telah Aktif Bekerja Membantu Bank Bukopin
Bagi masyarakat yang akan mengajukan KPR Sejahtera FLPP, ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain, masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 8 juta, belum pernah menerima subsidi perumahan sebelumnya, dan merupakan rumah pertama dan masyarakat penerima wajib untuk menghuni rumah tersebut.
Hingga Mei 2020, kredit KPR Bank BRI telah mencapai Rp 33,34 triliun, atau tumbuh 15 persen year on year.
“Perseroan optimistis, kuota tambahan yang diberikan akan terserap optimal seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat. Tentunya dengan komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik. Kami juga tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap proses operasionalnya,” pungkas Handayani.