Suara.com - Harga minyak menguat karena OPEC dan sekutunya memangkas produksi lebih besar dari yang disepakati pada Juni, meski kekhawatiran seputar permintaan tetap menghantui seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Mengutip CNBC, Rabu (15/7/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 18 sen, atau 0,42 persen, menjadi 42,90 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, menetap 19 sen atau 0,47 persen lebih tinggi di posisi 40,29 dolar AS per barel.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya yang dipimpin Rusia, secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, mencatatkan kepatuhan 107 persen dengan pengurangan produksi minyak yang disepakati pada Juni, kata narasumber OPEC +.
Baca Juga: Kasus Baru Corona Makin Banyak, Harga Minyak Dunia Ambles
OPEC + akan mengurangi rekor penurunan produksi 9,7 juta barel per hari (bph) menjadi 7,7 juta bph dari Agustus hingga Desember.
Laporan bulanan OPEC mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh dengan rekor 7 juta barel per hari tahun depan, tetapi permintaan masih akan lebih lemah dari pada pra-Covid.