Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (14/7/2020) terpantau melemah. Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor rupiah terpantau melamah 26 poin ke level Rp 14.512 per dolar AS dari posisi sebelumnya di level Rp 14.486 pada perdagangan kemarin.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah bakal mendapatkan tekanan dari indeks saham AS yang berguguran semalam dan pagi ini sebagian indeks saham Asia melemah.
"Karena kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid-19 secara global dan masih memanasnya ketegangan hubungan antara AS dan Tiongkok," kata Ariston, Selasa (14/7/2020).
Selain itu, negara bagian California, AS melakukan lockdown kembali karena naiknya angka penularan covid-19. Lockdown ini bisa mengganggu pemulihan ekonomi AS.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru
Ditambah lagi, soal hubungan AS-China, kali ini AS mempermasalahkan klaim kepemilikan China terhadap sumber daya di Laut China Selatan.
"Rupiah mungkin tertekan ke arah resisten Rp 14.550 dengan support di kisaran Rp 14.350," ujar Aris.
Di sisi lain, tambah Ariston, pasar juga masih mempertimbangkan potensi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah.