Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tak menutup mata bahwa banyaknya sejumlah proyek mangkrak di tanah air dikarenakan masih ada hantu-hantu yang berkeliaran di lapangan, sehingga menghambat realisasi investasi itu sendiri.
"Persoalan permainan lapangan ini saya buat menjadi dua. Judul utamanya hantu. Ada hantu berdasi dan hantu tidak berdasi," kata Bahlil dalam sebuah diskusi secara daring, Senin (13/7/2020).
Menurut Bahlil, hantu-hantu lapangan ini tidak bisa terlihat kasat mata, tapi kehadiran mereka sangat bisa dirasakan.
"Mereka ini seperti angin, hanya bisa dirasakan tidak bisa dipegang," kata Bahlil.
Baca Juga: Kepala BKPM Akui Indonesia Ketergantungan dengan China
Selain adanya hantu lapangan, Bahlil mengatakan ada juga faktor lain yang ikut menyumbang terhambatnya realisasi investasi yang masuk yakni ego sektoral dan adanya aturan yang tidak sinkron antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Semenjak dirinya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada pertengahan tahun lalu, dirinya mengklaim bahwa mulai memerangi hantu-hantu berdasi dan tidak berdasi tersebut.
"Alhamdulillah dari sejak bulan Oktober sampai dengan bulan Juli kemarin dari Rp 708 triliun investasi mangkrak sudah kita eksekusi kurang lebih sekitar Rp 410 triliun investasi mangkrak, lebih 50 persen, tepatnya 58 persen," katanya.