Suara.com - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmen untuk melakukan restrukturisasi dan menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akibat dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut diutarakan Direktur Utama BRI Sunarso, dalam talkshow bersama Dr. Tanri Abeng (Pengamat BUMN dan Dewan Pakar BUMN Track), di Jakarta, Kamis (9/7/2020).
“Saat ini yang penting adalah selamat. Sekarang orientasi BRI adalah restrukturisasi UMKM dulu, dan BRI berupaya agar sektor riil jangan sampai mati. Karena kalau UMKM mati, maka bank akan ikut mati juga. Kita sekarang harus sharing pain dan sakit ini kita tanggung bareng. Sakit ini kita tanggung bersama, untuk kemudian kita hidup bareng bareng dan sembuh bareng bareng,” ujar Sunarso.
Sunarso menjelaskan, pada krisis-krisis yang terjadi sebelumnya, sektor yang paling terdampak adalah korporasi besar. Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana seluruh sektor termasuk UMKM, merasakan krisis yang terjadi.
“Tetapi beruntungnya, krisis demi krisis industri perbankan di Indonesia makin siap dan makin sigap risk managementnya,” jelasnya.
Baca Juga: Bank BRI - Kemenkop dan UKM Selamatkan UMKM Terdampak Covid-19
Salah satu upaya nyata perseroan terhadap penyelamatan UMKM adalah dengan melakukan restrukturisasi, dimana sejak 13 Maret hingga 30 Juni 2020, BRI sudah melakukan restrukturisasi kepada 2,9 juta nasabah UMKM dan nilai kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp 176,6 triliun.