Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah tengah berusaha membuat vaksin virus corona. Bahkan, lanjut Luhut, perusahaan asing asal Uni Emirat Arab (UEA) berminat bekerja sama dengan pemerintah membuat vaksin.
"Rencananya, Uni Emirat Arab sangat berminat untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia guna memproduksi vaksin, dengan rencana produksi hingga 1 juta vaksin per tahun, untuk riset dan inovasi ke depan akan ada 3 negara yang akan bekerja sama," ujar Luhut dalam keterangannya yang ditulis Jumat (10/7/2020).
Saat ini, kata Luhut, pemerintah telah menganggarkan dana untuk penelitian vaksin ini. Pasalnya, pandemi ini sekaligus juga membuka mata banyak negara, tidak hanya Indonesia, akan tetapi sebagian besar negara menganggap pentingnya perhatian untuk kesehatan masyarakat.
"Kita bangun kemandirian nasional di sektor kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp 80 triliun, antara lain akan kita gunakan untuk mendorong kemandirian tersebut," jelas dia.
Baca Juga: Refly Harun: Hebat Kalau Jokowi Berani Mengganti Luhut
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, menambahkan, Indonesia, juga harus menyesuaikan berbagai dinamika tersebut, tentunya dengan terfokus kepada pemulihan ekonomi sekaligus juga penanganan kesehatan masyarakat.
Ia pun menjelaskan mengenai Desain Pemulihan Ekonomi Nasional, yang difokuskan kepada 3 aspek, yaitu kesehatan untuk penanganan covid-19, pemberian bantuan sosial untuk masyarakat terdampak, serta stimulus ekonomi untuk pemulihan sektor swasta.
Adapun, total anggaran untuk program PEN ini adalah Rp 695,2 Triliun atau 4 persen dari PDB.
"Harus diakui, penanganan semakin baik walaupun kita tidak menafikan kekurangan yang ada dan itu selalu kita benahi, karena segala sesuatunya memang harus berhati-hati, apalagi ini untuk masyarakat. Contoh keputusan tidak lockdown, banyak pihak menilai itu adalah taktik dan strategi yang baik. Badan keuangan dunia pun memuji langkah kita, karena perekonomian kita tidak tergoncang secara drastis," tukasnya.
Baca Juga: Menko Luhut Bangga, Dulu Indonesia Impor, Kini Rajin Ekspor APD