5 Kesalahan Umum dalam Melakukan Perdagangan Valuta Asing

Jum'at, 10 Juli 2020 | 13:57 WIB
5 Kesalahan Umum dalam Melakukan Perdagangan Valuta Asing
Ilustrasi forex. (Dok : Profy1)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasar valuta asing, atau yang juga disebut dengan valas, merupakan pasar keuangan yang sangat populer saat ini. Hal ini tidak lepas dari begitu mudahnya setiap kalangan untuk melakukan transaksi di pasar ini.

Meski demikian, hal ini bukan berarti setiap orang dijamin bisa memperoleh keuntungan, tanpa kesalahan. Faktanya, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para trader ketika bertransaksi. Berikut beberapa kesalahan tersebut.

Jangan Lanjut Bertransaksi Jika Anda Terus Merugi
Dalam perdagangan valuta asing, ada dua statistik yang perlu diperhatikan, yaitu tingkat keuntungan dan rasio risiko dengan hasil. Statistik pertama merujuk pada jumlah perdagangan yang berbuah keuntungan.

Misalnya, rasio keuntungan 60 persen, berarti Anda berhasil mendapatkan keuntungan di 6 dari 10 transaksi yang Anda lakukan. Biasanya, standar minimal yang digunakan adalah 50 persen.

Baca Juga: CEO Didimax Sebut Trading Emas dan Forex Meningkat saat WFH

Sementara istilah kedua merujuk pada perbandingan jumlah keuntungan relatif terhadap jumlah rata-rata kerugian Anda. Misalnya, jika rata-rata kerugian Anda adalah 50 dolar AS dan keuntungan yang Anda peroleh adalah 75 dolar AS, maka rasio keuntungan risiko Anda adalah 1.5.

Dalam melakukan perdagangan valas, Anda harus memastikan rasio ini berada di atas 1.25. Jika lebih rendah, ini artinya Anda lebih banyak menderita kerugian daripada untung.

Bertransaksi Tanpa Penghenti Kerugian
Ini merupakan kesalahan kedua yang cukup sering terjadi. Bertransaksi tanpa penghenti kerugian berisiko besar mendatangkan kerugian yang jauh lebih besar dari yang Anda perkirakan.

Secara umum, Anda disarankan untuk melakukan transaksi maksimal 60 – 70 persen dari jumlah saldo yang Anda miliki, agar bisa terhindar dari risiko kerugian yang besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI