Transformasi saat Pandemi, Dirut BRI Dinobatkan sebagai CEO Paling Visioner

Jum'at, 10 Juli 2020 | 09:49 WIB
Transformasi saat Pandemi, Dirut BRI Dinobatkan sebagai CEO Paling Visioner
"9th Anugerah BUMN 2020", Kamis (9/7/2020), Direktur Utama BRI, Sunarso, dinobatkan sebagai CEO Visioner Perusahaan Tbk Terbaik dan CEO Talent Development terbaik. (Dok : BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19, hingga saat ini masih terjadi menjadi akselerator transformasi di tubuh Bank BRI. Proses transformasi tersebut diapresiasi oleh majalah BUMN Track, dimana dalam ajang "9th Anugerah BUMN 2020", yang digelar di Jakarta, Kamis (9/7/2020), Direktur Utama BRI, Sunarso, dinobatkan sebagai CEO Visioner Perusahaan Tbk Terbaik dan CEO Talent Development terbaik.

Dalam acara tersebut, BRI juga menyabet penghargaan BUMN dengan Strategi Pertumbuhan Terbaik, BUMN dengan Transformasi Organisasi Terbaik, BUMN dengan Penerapan GCG Terbaik, BUMN dengan Pengembangan SDM Unggul Terbaik, dan Best Overall BUMN.

Adapun yang menjadi Ketua Dewan Juri Anugerah BUMN 2020, Dr Tanri Abeng (Pengamat BUMN dan Dewan Pakar BUMN Track) dengan anggota Prof. Bramantyo Djohanputro, Ph.D., M.B.A (Direktur Eksekutif PPM Manajemen), Dr. Enny Sri Hartati (Peneliti Senior INDEF), Dr. Mas Achmad Daniri M.Ec (Ketua KNKG), Dr. Abdulgani, MA (Direktur Utama Garuda Indonesia 1998 – 2002, Pengamat BUMN), Dr. Triono Saputro (Direktur Jasa Pengembangan Organisasi PPM Manajemen), Andi Ilham Said, Ph.D (Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan PPM Manajemen), Lenita Tobing ( partner PwC Consulting Indonesia), dan Tulus Abadi (Ketua YLKI).

Sunarso, yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan, krisis yang diakibatkan oleh pandemi saat ini berbeda dengan krisis krisis sebelumnya.

Baca Juga: Bank BRI - Kemenkop dan UKM Selamatkan UMKM Terdampak Covid-19

“Namun dengan adanya pandemi, industri perbankan semakin siap dan semakin meningkat pengelolaan manajemen risikonya,” imbuhnya.

BRI sendiri telah memiliki cara untuk bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian. Transformasi merupakan strategi tengah dijalankan, dan Sunarso mengungkapkan, sejatinya transformasi sudah dijalankan oleh Bank BRI sejak tahun 2016.

“Objek transformasi BRI dilakukan di dua area, yakni digital dan culture. Pandemi mempercepat terjadinya transformasi tersebut,” tambah Sunarso.

“Dari sisi transformasi digital, BRI menginovasi produk, bisnis proses dan operasional, dengan menyesuaikan perilaku masyarakat, seperti menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital dengan tetap tumbuh sehat melalui selective growth. Sedangkan transformasi culture berpusat pada perubahan kultur yang berbasis kinerja, sehingga masing-masing individu bisa merancang keberhasilannya sendiri,” tambahnya.

Selain itu dari sisi kultur, penerapan work from home (WFH) dan flexy working, perubahan fungsi - peran jaringan kantor BRI, dan penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI menjadi sesuatu yang biasa. Dengan program transformasi yang sedang dilakukan, BRI juga mengambil peran aktif dalam kaitannya penyelamatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Tim Technical Assistance Bank BRI Telah Aktif Bekerja Membantu Bank Bukopin

“Krisis kali ini menyerang seluruh segmen lapisan masyarakat, tak terkecuali UMKM, dimana mereka tidak bisa menjalankan aktivitas ekonominya karena pandemi. BRI sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia, tidak tinggal diam melihat kondisi yang ada dan sejak awal pandemi, BRI telah melakukan terobosan dalam kaitannya penyelamatan UMKM di Indonesia,” urai Sunarso.

Hingga akhir Juni 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap 2,9 juta nasabah UMKM, dengan pinjaman mencapai Rp 176 triliun, dimana restrukturisasi dilakukan melalui penurunan suku bunga dan penundaan pembayaran suku bunga dan/atau pokok maksimal sampai 12 bulan.

Selain itu, BRI juga telah mendistribusikan stimulus tambahan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahap pertama yang telah diterima dari pemerintah senilai Rp 12,9 miliar kepada lebih dari 211 ribu debitur KUR di seluruh Indonesia

Sebagai upaya untuk membangkitkan UMKM kembali, BRI juga telah mendapatkan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun sebagai pelaksanaan PMK No. 70.

“BRI berkomitmen menyalurkan dana tersebut, minimal sebesar Rp 30 triliun dalam 3 bulan ke depan, yang difokuskan kepada sektor UMKM, dengan sektor pangan dan pertanian sebagai prioritas,” imbuh Sunarso.

Komitmen lain yang ditunjukkan perseroan untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia adalah dengan terus melakukan penyaluran KUR secara selektif. Hingga akhir Juni 2020, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 56 triliun kepada lebih dari 2 juta UMKM, dimana angka ini setara dengan 46,6 persen dari target yang di-breakdown oleh pemerintah.

“Krisis sebesar apapun, kita harus menghadapinya dengan tenang dan dengan strategic respond yang baik. Dengan memiliki strategic respond yang baik, sesungguhnya separuh dari krisis sudah teratasi. Saya optimistis, bangsa ini bisa melewati krisis ini dengan baik,” pungkas Sunarso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI