Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat ini bisa berpotensi melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, kekhawatiran peningkatan penularan kasus covid-19 global kembali menjadi sentimen negatif yang bisa menekan pergerakan aset berisiko di sesi Asia hari ini, termasuk rupiah. Data penularan Covid-19 di Indonesia sendiri juga terus menunjukkan kenaikan dan belum melandai.
Kekhawatiran ini menutupi potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat kembali tertekan ke kisaran 0,615 persen, turun sekitar 7 persen dari penutupan perdagangan Rabu kemarin.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru
Ini mengindikasikan pasar kembali mencari aset aman sebagai alternatif investasi dengan memegang aset dolar AS.
"Rupiah berpotensi bergerak melemah hari ini menuju ke area Rp 14.550 dengan potensi support di kisaran Rp 14.400," kata Ariston dalam riset hariannya, Jumat (10/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (9/7/2020) berada di level Rp 14.395 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 14.410 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.446 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.460 per dolar AS.
Baca Juga: Apa Itu Redenominasi Rupiah? Sri Mulyani Gagas Mata Uang Rp1.000 Jadi Rp 1