“Sekarang saya mendapat tambahan bantuan subsidi bunga dari pemerintah. Tambahan subsidi bunga yang saya peroleh sebesar Rp1.456.000 selama 3 bulan pertama, untuk 3 bulan selanjutnya disesuaikan. Alhamdullilah, ini sangat meringankan,” papar Trisnowati.
Subsidi bunga KUR tersebut otomatis masuk ke rekening pinjamannya dan dicadangkan untuk pembayaran kewajiban bulan berikutnya. Dengan mendapat subsidi bunga KUR, lanjut Trisnowati, uang yang harus disetorkannya ke bank menjadi ringan dan ia memiliki kelonggaran finansial untuk diputar kembali sebagai modal usaha.
“Alhamdullilah, yang harusnya saya bayar banyak untuk angsuran, sekarang menjadi ringan dan uang kelebihannya saya putar kembali. Saya seperti ada ‘napas’, jadi bersemangat lagi menjalankan usaha,” jelas Trisnowati.
Di era new normal di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Trisnowati berupaya kembali membangkitkan usahanya dengan menjual dagangan secara online. Meski dalam tahap sederhana, Trisnowati mulai ‘jemput bola’ dengan mengembangkan pemasaran via Facebook, grup Whatsapp dengan mengirim video atau foto-foto produk yang dijualnya.
Baca Juga: TERUNGKAP! 7 Karyawan Bank Positif Corona Ternyata Petinggi BRI di Malang
Tak hanya memasarkan produk impor, ia juga menjual produk lokal seperti oven, blender, alat pembuat cookies, dan lainnya.
Bila ada pemesanan dari pelanggan, ia pun mengirimkannya menggunakan jasa transportasi daring. Upaya ini, tukas Trisnowati, cukup membantu sehingga usahanya terus berjalan.
“Usaha ini saya jalankan sendiri untuk membantu ekonomi keluarga. Saya berharap pandemi segera hilang, supaya kita bisa mulai lagi, semangat untuk hidup berjuang,” tukasnya.