Suara.com - Harga minyak dunia relatif stabil karena data ekonomi yang positif mendukung harga komoditas tersebut, meski tetap ada rasa kekhawatiran atas melonjaknya kasus baru virus corona atau Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, Selasa (7/7/2020) minyak mentah berjangka brent, patokan internasional, ditutup naik 30 sen menjadi 43,10 dolar AS per barel. Sementara, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), ditutup turun dua sen menjadi 40,63 dolar AS per barel.
Dalam lima hari pertama bulan Juli, 16 negara bagian melaporkan rekor peningkatan dalam kasus Covid-19, yang menginfeksi hampir 3 juta warga Amerika dan menewaskan lebih dari 130.000.
Aktivitas industri jasa AS rebound tajam pada Juni, hampir kembali ke level pra-pandemi Covid-19, sementara ekonomi China pulih dan pasar modalnya menarik investor, menciptakan suasana bagi pasar bullish yang sehat.
Baca Juga: Dikira Minyak Zaitun, Wanita Ini Ternyata Masak Pakai Kondisioner Rambut
Volatilitas tersirat untuk minyak mentah Brent turun ke level terendah sejak harga mulai runtuh, Maret lalu, karena pasar tetap fokus pada pengetatan pasokan.
Produksi Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) jatuh ke level terendah dalam beberapa dekade. OPEC dan produsen lain termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, sepakat untuk memangkas produksi dengan rekor 9,7 juta barel per hari untuk bulan ketiga pada Juli.
BUMN minyak Arab Saudi, Aramco, menaikkan harga jual resmi (OSP) untuk minyak mentahnya ke Asia sebesar 1 dolar AS per barel pada Agustus, dan menaikkan OSP untuk hampir semua grade ke Eropa dan Amerika Serikat.