Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/7/2020) terpantau menguat tipis melawan mata uang Negeri Paman Sam.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor, rupiah menguat 19 poin ke level Rp 14.547 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.566.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, di pasar spot exchange, kurs rupiah juga menguat berada di level Rp 14.460 per dolar AS atau 62,5 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 14.522,5.
Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp14.460 - Rp14.465 per dolar AS. Secara year-to-date, rupiah terkoreksi hingga 4,28 persen.
Baca Juga: Awal Pekan, IHSG Terbang Dekati Level 5.000
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan menguatnya mata uang garuda pada awal pekan ini dikarenakan menguatnya indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka AS.
"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko," kata Aris sapaan akrabnya, Senin (6/7/2020).
Sentimen ini, kata dia membuat pasar merespon positif, kendati begitu, pasar masih akan mempertimbangkan peningkatan laju penularan COVID-19 global yang berisiko menurunkan kembali aktivitas ekonomi, seperti yang dilaporkan WHO dan ketegangan Amerika Serikat dengan China yang makin memanas.
"Rupiah bisa terbantu menguat mengikuti penguatan aset berisiko regional hari ini dengan potensi ke area kisaran Rp 14.450 dan potensi resisten di kisaran Rp 14.570," kata Ariston Tjendra.