Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada awal pekan ini bisa menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, Senin (6/7/2020) pagi ini terlihat aset-aset berisiko menguat seperti indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka AS. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko.
Sehingga, pasar mungkin mulai merespon positif membaiknya data-data ekonomi yang positif di tengah pandemi yang dirilis di akhir pekan lalu sepeti data tenaga kerja AS bulan Juni yang menunjukan perbaikan melebihi ekspektasi dan data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur AS-China-Eropa bulan Juni yang juga menunjukan peningkatan melebihi ekspektasi.
Kendati begitu, tutur dia, pasar masih akan mempertimbangkan peningkatan laju penularan covid-19 global yang berisiko menurunkan kembali aktivitas ekonomi, seperti yang dilaporkan WHO dan ketegangan AS-China yang makin memanas.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Jelang Akhir Pekan Ini Diprediksi Loyo Digerus Dolar AS
"Rupiah bisa terbantu menguat mengikuti penguatan aset berisiko regional hari ini dengan potensi ke area kisaran Rp 14.450 dan potensi resisten di kisaran Rp 14.570," kata Ariston dalam riset hariannya, Senin (6/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (3/7/2020) berada di level Rp 14.522 per dolar. Level itu melemah dibanding pergerakan Kamis sebelumnya di level Rp 14.377 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat Pekan kemarin berada di level Rp 14.566 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 14.516 per dolar AS.