"Selain butuh penanganan ekstra karena menyangkut onderdil yang super mahal, proses pengerjaannya butuh ketelatenan dan keahlian khusus. Bapak juga bisa, namun untuk pengerjaan tertentu, konsumen meminta penanganan khusus (dari saya)," katanya.
Hasil dari jasa servis sepeda dirasakan Angga dan ayahnya, Jayadi, lumayan besar.
Misal untuk rakit atau servis total sepeda gunung biasa, Angga mematok harga Rp 100 ribuan per unit.
Sedangkan untuk servis total atau rakit sepeda premium dengan harga puluhan juta hingga ratusan juta, biaya jasa yang dipatok Angga biasanya lebih tinggi. Antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribuan per unit.
Baca Juga: Salip Pengendara Sepeda, Truk Terguling di Sragen, 3 Orang Tewas Tertindih
"Kadang saya malah tak mematok harga ke pelanggan. Sukarela saja untuk pelanggan yang sudah biasa menggunakan jasa saya," katanya.
Angga dan Jayadi tidak menyebut omzet penghasilan bersih per pekan atau per bulan.
Namun jika dirata-rata per hari empat unit saja, dikalikan 26 hari dan jasa paling rendah Rp 100 ribu, Angga diperkirakan bisa meraup penghasilan antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per bulan.
Omzet pendapatan itu jauh di atas hasil penjualan jasa layanan servis dan rakitan sebelum pandemi yang berkisar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan. (Antara)
Baca Juga: Aksinya Terekam CCTV, 3 Maling Lebih Pilih Sepeda Dibanding Motor