Ramai Gowes, Jasa Servis Sepeda Kebanjiran Untung

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 04 Juli 2020 | 08:28 WIB
Ramai Gowes, Jasa Servis Sepeda Kebanjiran Untung
Jasa Servis Sepeda. (Foto: Antaranews.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mardyan Angga Pratama (29) yang sudah dua tahun menggeluti dunia jasa servis sepeda mengaku kebanjiran permintaan seiring meningkatnya tren bersepeda.

"Tren peningkatan (jasa servis) terutama setelah lockdown pertama (ramai penerapan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar yang tahap pertama)," tutur Angga, demikian pemuda 29 tahun ini biasa disapa, sambil tangannya terus merakit sepeda balap jenis "speed allroad".

Di bengkel rumahnya yang sederhana itu, berjajar belasan sepeda olahraga. Mulai jenis sepeda gunung, sepeda balap road bike, BMX hingga sepeda lipat.

Melihat jenis, bahan baku serta mereknya, sepeda olahraga yang ditangani Angga atau Mardyan Angga Pratama bukanlah sepeda sembarangan.

Baca Juga: Salip Pengendara Sepeda, Truk Terguling di Sragen, 3 Orang Tewas Tertindih

Terdapat berbagai merek impor dengan harga puluhan juta hingga Rp 150 juta lebih.

Suku cadang yang dirakit pun tidak murah, bisa mencapai belasan juta hingga puluhan juta per suku cadang ataupun per paket barang.

"Ini orderan rakitan sedang full (penuh). Dulu sebelum pandemi, permintaan jasa rakit begini sehari berkisar antara dua hingga tiga unit. Kadang juga cuma sehari. Tapi sekarang sehari bisa empat hingga enam tujuh unit per hari," ujarnya.

Mardyan memang tak mengerjakan sendiri. Dia dibantu sang ayah, Jayadi, yang memang lebih dulu menekuni dunia perbengkelan sepeda kayuh.

Namun banyaknya permintaan jasa servis hingga rakit sepeda memaksa Angga untuk bekerja lembur hingga malam hari.

Baca Juga: Aksinya Terekam CCTV, 3 Maling Lebih Pilih Sepeda Dibanding Motor

Terutama untuk pengerjaan servis ataupun rakit sepeda kelas premier, sulung dari tiga bersaudara ini harus menanganinya sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI