“Kita juga aktif melakukan sosialisasi dengan masyarakat. Misalnya kita ke nasabah A, nasabah A itu punya relasi B, C, D, E. Nanti yang B, C, D, E, kita beri sosialisasi pinjaman. Kenal si A atau B gak? Kerjaannya apa,” Dewi mencotohkan.
Sebagai seorang Mantri BRI, Dewi mengakui, dalam penyaluran KUR sangat membantu masyarakat.
“Bunganya rendah berkat subsidi oleh pemerintah, sehingga meringankan masyarakat atas angsurannya. Selain itu, tidak ada biaya apapun, biaya administrasi tidak ada,” imbuhnya.
Dewi yang menjadi Mantri BRI sejak Januari lalu mengakui, pengalamannya sebagai customer service selama 3 tahun dan teller 2 tahun, menjadi bekalnya menekuni profesinya saat ini. Pengalaman itu membuat Dewi sudah terlatih menghadapi nasabah, banyak tantangan yang dihadapi saat melakukan penyaluran kredit.
Baca Juga: Tim Technical Assistance Bank BRI Telah Aktif Bekerja Membantu Bank Bukopin
Seperti kondisi lokasi tempat tinggal nasabah yang jauh, dari desa ke desa.
“Lokasinya lumayan luas, jadi kita masuk desa-desa. Hambatannya hanya wilayah. Terus kalau untuk penyaluran sendiri, kebanyakan para calon nasabah lebih berminat ke KUR,” jelasnya.
Menurut Dewi, sebagai Mantri BRI, ia juga didukung dengan digitalisasi melalui aplikasi BRISPOT.
“Biasanya kita gunakan untuk melihat BI checking nasabah. Nanti melihat pinjaman nasabah ada di mana, terus pinjamannya berapa,” ujarnya.
Sebagai mantri, Dewi juga membantu restrukturisasi kredit para debitur dari berbagai sektor usaha yang terdampak Covid-19.
Baca Juga: Bank BRI Implementasikan Strategi Dukung Pemerintah Selamatkan UMKM
“Kalau saya sendiri, merestrukturisasi sekitar 200 lebih debitur, karena kita dekat pasar yang otomatis omset mereka turun. Program restrukturisasi ini sangat membantu menjaga para pedagang untuk tetap bertahan di tengah pandemi,” tutup Dewi.