Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini loyo terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen negatif masih membayangi pergerakan aset berisiko. Pasar khawatir dengan penularan covid19 yang terus meninggi.
Sejumlah aktivitas ekonomi dibatasi atau ditutup kembali di beberapa negara yang kembali meninggi kasus penularan Covid-19 seperti di AS, China, Jerman, Korsel, dan lain-lain.
Di Indonesia, kasus covid juga masih meningkat dengan laju yang kurang lebih sama.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Makin Loyo ke Level Rp 14.516 per Dolar AS
Selain itu, ketegangan hubungan antara AS dan China dengan disetujuinya UU pemberian sanksi ke pejabat China yang menyetujui UU keamanan Hong Kong oleh Kongres AS juga menambah sentimen negatif.
Di sisi lain, tambah Aris, membaiknya data tenaga kerja AS Non-farm Payroll semalam yang memberikan sentimen positif ke aset berisiko, bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
"Rupiah masih berpeluang melemah hari ini dengan sentimen negatif tersebut. Peluang kisaran Rupiah hari ini Rp 14.250-Rp 14.430," kata Ariston dalam riset hariannya, Jumat (3/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (2/7/2020) berada di level Rp 14.377 per dolar AS. Level itu melemah dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 14.282 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.516 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.341 per dolar AS.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Ngaku Rugi Miliaran Rupiah karena Corona, Halu?