Suara.com - Penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terus meningkat setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan PSBB Transisi.
Direktur Utama MRT Jakarta, William Syahbandar mengatakan, per 1 Juli jumlah penumpang MRT tembus 21.478. Angka ini meningkat drastis dibanding pada masa PSBB Maret hingga April yang hanya 4.000 penumpang.
"Setelah Gubernur DKI umumkan Jakarta masuk fase PSBB transisi angkanya mulai naik. Mudah-mudahan setelah 2 Minggu ini nanti masyarakat mulai bisa beraktivitas lebih longgar," ujar William dalam Konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Kendati begitu, William kini tengah menyiapkan kebijakan agar antrean penumpang tidak mengular. Ia menyebut, MRT bisa menampung 70.000 penumpang sehari dengan jaga jarak.
Baca Juga: Musala Stasiun MRT Jakarta Jadi Ruang Isolasi Virus Corona
"Kita bisa akomodir itu kira-kira sampai 70.000 penumpang dengan jaga jarak. Dengan 70.000 penumpang itu kita bisa pastikan antrean bisa dikelola dengan baik," ucap dia.
Selain itu, William juga akan menambah operasional jam sibuk jika terdapat antrean yang belum mengular. Saat ini, dua operasional jam sibuk yaitu pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB.
"Kalau penumpang sampai 70.000 kita menambahkan jadi 3 jam di pagi hari dan 3 jam di sore hari," imbuhnya.