“Packaging is the ultimate marketing for Brand,” ujar Pak Bi.
Baginya, lewat packaging brand dapat bercerita banyak yang kemudian dapat menumbuhhkan trust pelanggan.
Mengambil momentum pandemi COVID-19, branding yang efektif yaitu dengan memanfaatkan rasa takut dengan melawan. Terdapat 3 naluri mendasar yang dirasakan pelanggan di situasi saat ini.
Ia menyebutkan naluri dasar tersebu ialah takut, marah dan sedih. Kita sentuh hatinya, kita rogoh dompetnya. Saat ini konsumen mengalami tiga emosi tersebut. Ketika UKM bisa membangun narasi dengan menyentuh hati konsumen, maka sebagai imbal baliknya, konsumen akan memberikan loyalitas.
Baca Juga: IBF 2020 : Protokol COVID-19, Faktor Kunci Kebangkitan Industri EO
Di akhir sesi Branding for SME Indonesia Brand Forum 2020, Pak Bi memberikan tips bagi UKM yang sedang merintis usaha. Pertama, UKM harus fokus membuat sesuatu yang spesial dan unik sehingga tidak mudah ditiru. Untuk bisa mencapai keberhasilan branding, UKM harus bisa menemukan nama dan makna.
Kedua, cara untuk menemukan makna yaitu UKM harus memiliki purpose yang diikuti oleh passion. Puropose + passion menjadi prestasi dan prestasi yang diakui menjadi legenda.
Tips terakhir yang disampaikan oleh Pak Bi yaitu bangunlah brand tentang cerita. Jangan hanya menceritakan tentang produk tetapi juga bercerita tentang hal-hal di sekitar produk sehingga konsumen percaya bahwa produk UKM memiliki kualitas yang bagus.