Pekerja Bersertifikat Dikerahkan, Dukung Pembangunan Wisata Borobudur

Kamis, 02 Juli 2020 | 12:51 WIB
Pekerja Bersertifikat Dikerahkan, Dukung Pembangunan Wisata Borobudur
Para pekerja bersertifikat bekerja secara maksimal di lapangan. (Dok : PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Pekerja bangunan yang akan melakukan pekerjaan Sarhunta ini berasal dari daerah tempat KSPN itu berada. Kami juga ingin agar pekerja bangunan dapat bekerja membangun daerahnya. Pembangunan Sarhunta KSPN Borobudur akan dimulai pada bulan Juli 2020, dan akan dipantau dan diawasi langsung oleh SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.

Sebelumnya, KemenPUPRmenyatakan mendorong Program Sarhunta di sejumlah KSPN. Program ini merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah untuk 2.750 unit rumah tidak layak huni, agar bisa menjadi homestay yang menarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke sejumlah lokasi pariwisata di Indonesia.

Total rumah yang akan menjadi target Program Sarhunta berada di KSPN Danau Toba (1.000 unit), Borobudur (350 unit), Mandalika (500 unit), Labuan Bajo (600 unit), dan Likupang (300 unit). Total anggaran yang akan disalurkan dalam Program Sarhunta sebesar Rp 429,23 miliar.

Pembangunan rumah masyarakat di KSPN merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19. Namun demikian, desain bangunan harus mencerminkan adat daerah yang bersangkutan.

Baca Juga: PUPR Dorong Pemanfaatan Teknologi Pra Cetak Untuk Rusun

Bangunan harus berkarakter adat daerah yang bersangkutan dan di modifikasi menjadi lebih modern dan tidak meninggalkan kearifan lokal sehingga wisatawan lokal dan asing tertarik untuk tinggal di hunian tersebut.

KemenPUPR akan menyalurkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk meningkatkan kualitas rumah dan pembangunan rumah baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar KSPN. Rumah swadaya yang dibangun akan dijadikan homestay bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Konsep pembangunan rumah swadaya diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelompok (klastering) dan mengutamakan kearifan lokal. Pembangunan tidak hanya difokuskan pada arsitek rumah yang dibangun tapi juga sarana pendukung lainnya seperti toilet di dalam rumah yang dibangun,sehingga membuat wisatawan yang datang merasa nyaman tinggal di homestay tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI