Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini Kamis (2/7/2020) makin loyo melawan mata uang negeri Paman Sam tersebut.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor nilai tukar rupiah keok 175 poin ke level Rp 14.516 dari posisi sebelumnya dilevel Rp 14.341.
Sedangkan data Bloomberg, Bloomberg, rupiah melemah 42,5 poin atau setara menjadi Rp 14.325 per dolar AS dibandingkan pembukaan perdagangan di level Rp 14.293 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, melemahnya pergerakan rupiah pada hari ini disebabkan sentimen negatif makin banyaknya kasus baru penambahan virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Khawatir Kasus Corona Bertambah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Loyo
Selain kekhawatiran pasar dengan terus meningginya kasus COVID-19 di dunia dan potensi gelombang kedua pandemi, pasar juga mendapatkan sentimen negatif baru dari disetujuinya UU pemberian sanksi bagi perbankan AS yang berbisnis dengan pejabat China yang menerapkan UU keamanan Hong Kong.
"Ini artinya UU sanksi ini sudah disetujui oleh dua partai yang saling beroposisi di AS. UU sanksi ini dikhawatirkan merembet ke urusan dagang kedua negara, AS dan China," ujar Ariston.
Ia menambahkan, notulen rapat bank sentral AS The Fed yang dirilis dini hari tadi juga memberikan indikasi kondisi ekonomi yang masih dalam tekanan untuk jangka waktu yang lama Covid-19.
"Rupiah mungkin bisa menguat tipis hari ini setelah beberapa hari ini dalam tekanan," katanya.
Baca Juga: Gokil! David Beckham Bikin Tim Esports, Investasikan Miliaran Rupiah