Suara.com - Harga emas jatuh dari level tertingginya karena ekuitas menguat didukung data manufaktur Amerika dan meningkatnya harapan untuk vaksin Covid-19 yang potensial.
Mengutip CNBC, Kamis (2/7/2020) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.770,57 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Oktober 2012, yakni 1.788,96 dolar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 1,1 persen, menjadi 1.779,90 dolar AS per ounce.
Aktivitas manufaktur AS rebound pada Juni, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, mendongkrak pasar saham bersama dengan harapan vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer yang menunjukkan potensi dalam uji coba manusia tahap awal.
Baca Juga: Kasus Baru Corona Meningkat, Harga Emas Melesat ke Level Tertingginya
Emas melonjak lebih dari 13 persen pada kuartal kedua karena kekhawatiran gelombang kedua infeksi dan bank sentral global meningkatkan langkah-langkah stimulus serta mempertahankan suku bunga yang rendah guna meredakan pukulan ekonomi dari pandemi tersebut.
Logam mulia lainnya juga menurun, dengan perak anjlok 1,1 persen menjadi 17,93 dolar AS per ounce. Di awal sesi, logam itu sempat mencapai level tertinggi sejak akhir Februari.
Sementara Paladium merosot 1,1 persen menjadi 1.908,68 dolar AS per ounce dan platinum turun 0,4 persen menjadi 813,15 dolar AS per ounce.