"Pekerja informal yang tergabung dalam ekosistem Grab mampu berkontribusi sebesar Rp 77,4 triliun pada perekonomian Indonesia di tahun 2019, atau naik 58% dari tahun 2018 sebesar Rp 48,9 triliun," demikian klaim riset tersebut.
Yang jelas kondisi lesu darah yang dialami mitra Grabcar itu sejalan dengan ambruknya investasi SoftBank di luar negeri. Salah satunya investasinya di WeWork.
Berdasarkan presentasi SoftBank, pada Maret 2020 lalu, valuasi WeWork tinggal 2,9 miliar dolar AS atau Rp 43,5 triliun (asumsi Rp 15.000 per dolar AS).
Nilai ini turun dari Desember 2019 yang mencapai 7,3 miliar dolar AS. SotfBank dikabarkan telah menanamkan investasi di WeWork 18,5 miliar dolar AS.
Baca Juga: Viral Curhat Mau Diculik Sopir GrabCar, Ternyata Hanya Salah Paham
Besarnya kerugian di WeWork inilah yang membuat rencana bos SoftBank Masayoshi Son untuk menambah investasinya hingga 2 miliar di Grab semakin jauh dari kenyataan.
"Sektor teknologi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan saya sangat senang dapat berinvestasi bagi masa depan Indonesia melalui Grab dengan investasi sebesar USD 2 miliar," ujar Masayoshi Son, Chairman dan CEO SoftBank Group usai bertemu Presiden Jokowi Juli 2019.