Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini belum berdaya melawan dolar AS.
Menurut pengamatannya, kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi karena masih meningginya kasus covid-19 masih akan menekan pergerakan aset berisiko.
Selain itu, lanjutnya pengesahan UU keamanan berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan China yang juga akan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.
Di sisi lain, tambah Ariston, rilisnya data inflasi Indonesia untuk bulan Juni, bila menunjukan angka yang lebih rendah di bawah 2 persen mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia melambat, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
Baca Juga: Khawatir Kasus Corona Bertambah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Loyo
"Rupiah bisa kembali melemah, dengan potensi di kisaran Rp 14.150 - Rp 14.330," kata Ariston dalam riset hariannya, Rabu (1/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa kemarin (30/6/2020) berada di level Rp 14.265 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibanding pergerakan Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.245 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.302 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.369 per dolar AS.
Baca Juga: Belain Mantan Pacar, Atta Halilintar Bayar Pengacara Ratusan Juta Rupiah?