Laba Konsolidasi Tugu Insurance Capai Rp 505 Miliar di Tahun 2019

Selasa, 30 Juni 2020 | 19:09 WIB
Laba Konsolidasi Tugu Insurance Capai Rp 505 Miliar di Tahun 2019
Ilustrasi laba perusahaan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) berhasil mencatatkan peningkatan kinerja baik dari sisi finansial maupun operasional di tahun buku 2019 (audited).  Laba tahun berjalan konsolidasian tercatat sebesar Rp 505,7 miliar atau naik 145,7 persen dari Rp 205,9 miliar dari tahun 2018.

Sedangkan, laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 458,7 miliar atau meningkat 84,1 persen dari tahun sebelumnya.

Presiden Direktur TUGU Indra Baruna mengatakan, kinerja Tugu Insurance yang bagus di tahun 2019 tidak terlepas dari upaya perseroan untuk mengelola risiko dengan prinsip kehati-hatian, baik dari aspek underwriting maupun dalam pengelolaan investasi.

Sampai dengan periode Desember 2019 pencapaian Premi Bruto secara konsolidasian sebesar Rp 6,4 triliun naik 26,5 persen yoy dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 5,1 triliun.

Baca Juga: Bawa Muatan Melebihi Kapasitas, Perhatikan Asuransi Mobil

"Peningkatan premi tersebut dikontribusikan terutama dari produk aviasi, kebakaran, aneka dan rekayasa hingga kendaraan bermotor," kata Indra usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (30/6/2020).

Indra menjabarkan, kinerja hasil underwriting konsolidasian naik dari Rp 720,7 miliar menjadi Rp 922,2 miliar atau naik 28,0 persen.

Pada induk perusahaan kinerja, hasil underwriting juga mengalami peningkatan, di mana pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, tercatat sebesar Rp 552,2 miliar, kini meningkat menjadi Rp656,8 miliar atau naik 18,9 persen.

"Untuk meningkatkan hasil underwriting, kami telah melakukan pemetaan akun-akun yang memiliki hasil underwriting yang baik untuk dipertahankan. Kami juga memaksimalkan kapasitas retensi untuk risiko-risiko baik tersebut," kata Indra.

Khusus untuk produk kendaraan bermotor (motor vehicle) secara induk  memberikan kontribusi pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Premi dari produk kendaraan bermotor naik 125,5 persen menjadi Rp 204,2 miliar di tahun 2019, sementara hasil underwriting-nya naik 85,4 persen menjadi Rp 45,8 miliar di tahun 2019.

Baca Juga: Daftar Pesangon Karyawan Gojek, Mulai dari Uang Sampai Asuransi

Menurut Indra, peningkatan ini sejalan dengan implementasi strategi Perseroan dalam hal mengembangkan sektor ritel, melalui produk unggulan kendaraan bermotor roda dua yakni “t ride” dan kendaraan bermotor roda empat yakni “t drive”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI