Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini masih dipengaruhi kekhawatiran virus corona.
Menurut pengamatannya, kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus covid-19 masih belum sirna.
Meski demikian, pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur The Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi.
Selain itu, pergerakan positif didorong oleh data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China bulan Juni yang menunjukan terjadi peningkatan aktivitas.
Baca Juga: Khawatir Kasus Corona Bertambah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Loyo
"Tarik menarik sentimen positif dan negatif ini bisa membuat rupiah bergerak mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis hari ini dengan potensi Rp 14.150 - Rp 14.300," kata Ariston dalam riset hariannya, Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin kemarin (29/6/2020) berada di level Rp 14.245 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibanding pergerakan Jumat pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.220 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.369 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Jumat pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.239 per dolar AS.
Baca Juga: Gokil! David Beckham Bikin Tim Esports, Investasikan Miliaran Rupiah