"Saya selaku Menkop akan melindungi pelaku usaha kuliner yang kecil-kecil ini. Saat ini saya kira GoFood bisa membuat pelaku kuliner di Indonesia bisa aman dan nyaman,” ungkapnya.
Chief Food Officer Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, tidak hanya untuk merchant yang sudah tergabung dalam ekosistem, solusi lengkap GoFood dan Gojek juga mempercepat UMKM lainnya untuk “go-online.”
Solusi tersebut menjadi yang terlengkap di industri. Bukan hanya terdiri dari fitur teknologi yang mendorong peningkatan permintaan konsumen tetapi juga dukungan di luar teknologi yakni pelatihan wirausaha dan jejaring bisnis.
Dukungan komprehensif dirancang khusus untuk membantu UMKM beradaptasi, mengingat pandemi telah mengalihkan konsumsi kuliner masyarakat dari offline ke online.
Baca Juga: Gojek Klaim Transasksi di Gofood Naik 20 Persen selama Pandemi Covid-19
GoFood membangun sebuah komunitas yang bersifat kekeluargaan. Mengedepankan gotong royong dan bahkan ketika salah satu merchant terkena musibah, mitra merchant lain saling menolong.
"Kita membangun suatu komunitas yang membantu satu sama lain untuk berbagi ilmu dan banyak hal lainnya,” kata dia.
Terdapat empat pilar GoFood untuk membantu para mitra UMKM dalam menghadapi pandemi. Pertama, membantu menjaga volume transaksi. Kedua meningkatkan permintaan konsumen dengan memaksimalkan eksposur UMKM.
Ketiga, mengurangi biaya operasional bisnis, dan keempat mendukung operasional bisnis UMKM agar tetap jadi andalan konsumen.
"Dan ada salah satu kebanggaan karena dalam lima bulan ini kami sudah memiliki 50 ribu peserta untuk pelatihan bagi UMKM menghadapi pandemi. Bukan hanya pembekalan tapi saling sharing. Sharing tips dan triknya itu luar biasa banget,” ulasnya.
Baca Juga: Transformasi Digital Bangkitkan UMKM pada Masa Transisi New Normal
Secara lebih rinci, solusi komprehensif dari Gojek dan GoFood mendukung seluruh kebutuhan usaha UMKM kuliner maupun non-kuliner, dari hulu ke hilir, mulai dari otomasi pengelolaan bisnis hingga pengantaran. Rinciannya: