Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mendorong pemanfaatan teknologi pra cetak untuk pembangunan rumah susun (Rusun).
“Penggunaan beton pra cetak akan memp[ercepat pembangunan rumah susun di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat menghadiri Presentasi Teknologi Pra Cetak dalam Pembangunan Rusun oleh PT Wika di Kementerian PUPR, Jakarta, beerapa waktu lalu.
Adanya teknologi pra cetak diharapakan selain mempermudah proses pembangunan juga mempersingkat waktu pembangunan hunian vertikal.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Plt. Direktur Rumah Susun Maryoko Hadi, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Bisma Staniarto, Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Pengendalian Satuan Kerja Pengembangan Perumahan, PPK Rumah SUsun Bertingkat Tinggi Satker Pengembangan Perumahan , perwakilan PT Wika, PT Wika Beton, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Pembangunan Perumahan dan PT Bina Karya.
Khalawi menambahkan, proses dan waktu pembangunan Rusun dengan memanfaatkan teknologi beton pra cetak akan lebih cepat dibanding dengan pembangunan dengan cara konvensional. Dengan demikian diharapkan ke depan pelaksanaan pembangunan Rusun di Indonesia ke depan bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas hasil pembangunan.
Baca Juga: 2021, PUPR Ajukan Anggaran Infrastruktur Sebesar Rp 115,58 Triliun
“Pemanfaatan teknologi pracetak modular dilakukan di Rumah Susun Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jatinangor, Bandung.
Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, Program Sejuta Rumah yang akan dilaksanakan pemerintah pada tahun-tahun mendatang juga akan diarahkan pada pembangunan hunian vertikal di sejumlah provinsi di Indonesia. Apalagi lahan perumahan yang semakin terbatas mau tidak mau juga akan membuat Pemda untuk mendorong masyarakatnya tinggal di Rusun.
Sistem pracetak ini, imbuhnya, juga sudah lulus uji coba dari Puskim Balitbang Kementerian PUPR. Teknologi pracetak ini memiliki keunggulan mutu, keunggulan kecepatan, lebih kedap suara, lebih kedap terhadap panas.
“Ditjen Perumahan mempunyai Program Sejuta Rumah di kota-kota besar di Indonesia yang berbentuk tower Rusun. Jadi dengan teknologi pra cetak ini kami bisa mempercepat proses pembangunannya,” harapnya.
Baca Juga: Sederhanakan Program, PUPR Ajukan Rp 115,58 Triliun untuk Infrastruktur