Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (29/6/2020) kembali masuk zona merah. Mengutip data perdagangan RTI, IHSG kembali dibuka turun tipis 3 poin atau 0,03 persen menuju level 4.902.
Begitu juga dengan indeks LQ45 yang ikutan memerah dengan turun 3 poin atau 0,41 persen menuju level 757,188.
Sebanyak 59 saham menguat 101 saham melemah dan 133 saham belum ditransaksikan.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, di awal minggu ini jika dilihat dari penurunan DJIA sebesar 2,84 persen, jatuhnya EIDO sebesar 2,54 persen serta potensi terjadinya konflik horizontal terkait Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) maka berpotensi menjadi sentimen negatif penarik IHSG turun.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?
Di lain pihak, naiknya harga beberapa komoditas seperti Coal 4,03 persen, Gold 0,80 persen, Nikel 1,52 persen dan Timah 0,98 persen berpotensi mendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut dalam perdagangan Senin ini.
"Mengetahui cukup beragam sentimen penggerak IHSG maka ada peluang IHSG bergerak anomali dibandingkan Bursa Regional, dalam perdagangan Senin ini di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli," kata Edwin dalam analisanya Senin (29/6/2020).
Dirinya merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW, khususnya saham yang akan membagikan dividen, atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Coal, Konsumer, Retail, Infrastruktur, Farmasi, Konstruksi, Rokok dan Bank dalam perdagangan Senin ini.
"IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,863 - 4,946 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah PTBA ICBP MAPI PGAS TOWR ADRO PEHA PTPP WIIM BBNI," pungkasnya.
Baca Juga: Bos BI Sebut Arus Modal Asing Terus Masuk Lewat SBN