Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan ini diprediksi melemah setelah penutupan Kamis kemarin melemah 1,37 persen ke level 4.896.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya melihat peluang pelemahan terlihat masih cukup besar dalam pola gerak IHSG.
Sedangkan sentimen dari market global maupun regional yang sedang berada dalam tekanan serta melemahnya nilai tukar Rupiah turut memberikan dampak negatif terhadap pergerakan IHSG.
"Namun, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah," ujar William dalam riset hariannya, Jumat (26/6/2020).
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengamati, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Namun demikian, terlihat pola bullish inside bar candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975 dan 5.097," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, ADRO, BSDE, ELSA, HMSP, LPPF, PTBA, PWON.
Baca Juga: Bos BI Sebut Arus Modal Asing Terus Masuk Lewat SBN