Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Indonesia juga mengalami krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang juga dialami di 215 negara di dunia.
Kata Jokowi, berdasarkan informasi, krisis ekonomi global benar-benar nyata dan dirasakan di semua negara.
"Kemarin saya mendapatkan informasi bahwa krisis ekonomi global itu benar-benar nyata ada benar dan semua merasakan," ujar Jokowi saat memberikan arahan untuk Penanganan Covid-19 Terintegrasi di Jawa Timur, di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).
Jokowi menuturkan berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun ini -8 persen, Jepang 5,8 persen, Inggris 10,2 persen, Perancis -12,5 persen, Italia -12,8 persen, Spanyol -12,8 persen, dan Jerman -7,5 persen.
Baca Juga: Sisa Zona Merah Virus Corona di Jakarta Tinggal 5 RW
"Atinya apa? demand nanti akan terganggu. kalau demand terganggu supplynya akan terganggu. Kalau supplynya terganggu artinya produksi juga akan terganggu. artinya demand supply produksi semuanya rusak dan terganggu," tutur dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan pembicaraanya dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Kata Jokowi, bahwa dunia global dalam posisi ekonomi yang tidak lebih berat daripada resesi besar tahun 1930.
"Ini lah yang juga harus kita ketahui bersama bahwa kita dalam proses mengendalikan covid urusan kesehatan, tetapi kita juga memiliki masalah yang lain yaitu urusan ekonomi," sambungnya.