Suara.com - Harga minyak dunia pada perdagangan Rabu (24/6/2020), turun lebih dari 5 persen atau setara 2 dolar AS per barel yang disebabkan melonjaknya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Selain faktor itu kasus baru Virus Corona jenis baru atau Covid-19 yang melambung di sejumlah negara seperti Jerman, Amerika Serikat, China, Amerika Latin, dan India membuat para investor cukup ketar-ketir dan membuat tekanan terhadap harga minyak.
Mengutip CNBC, Kamis (25/6/2020) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot 2,32 dolar AS atau 5,4 persen menjadi 40,31 dolar AS per barel. Padahal sesi sebelumnya Brent mencapai harga tertinggi sejak awal Maret, tepat sebelum pandemi Virus Corona jenis baru dan perang harga Saudi-Rusia mengguncang pasar.
Sedangkan patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melorot 2,36 dolar AS atau 5,8 persen menjadi 38,01 dolar AS per barel.
Baca Juga: Ilmuwan Khawatir: Suhu Lingkar Arktika Mencapai yang Tertinggi
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat membengkak, pekan lalu, sebesar 1,4 juta barel, melebihi ekspektasi untuk kenaikan 299.000 barel, tutur Badan Informasi Energi.
Itu menandai rekor ketiga berturut-turut untuk minyak mentah dalam tempat penyimpanan Amerika.
Dana Moneter Internasional mengatakan pandemi telah menyebabkan kerusakan ekonomi yang lebih luas dan lebih dalam dari prediksi, dan IMF memangkas perkiraan output global 2020 lebih lanjut.
Impor minyak India pada Mei mencapai level terendah sejak Oktober 2011 karena pengilangan dengan persediaan minyak mentah yang penuh mengurangi pembelian.
China, importir minyak mentah utama dunia, juga diperkirakan memperlambat impor pada kuartal ketiga, setelah mencatat rekor pembelian dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Langka dan Ekslusif, Ini Motor yang Tak Bisa Dibeli Orang Kaya Sembarangan