Pekerja Honorer di NTT Bersyukur Dapat Program JKN-KIS

Rabu, 24 Juni 2020 | 15:37 WIB
Pekerja Honorer di NTT Bersyukur Dapat Program JKN-KIS
Laduma Da Ilda (40), salah satu peserta JKN-KIS. (Dok : BPJS Kesehatan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laduma Da Ilda (40), warga Tanah Duca Bolawolon, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas II. Ia didaftarkan oleh sekolah tempat ia mengajar.

Ida, begitu sapaannya, bercerita, sejak didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS beserta anggota keluarganya, ia merasakan manfaat program pemerintah ini dan merasa terbantu.

“Kami sekeluarga sudah menjadi peserta sejak tahun 2014. Semenjak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), saya dan keluarga sangat merasakan manfaatnya, ketika saya dan anggota keluarga sakit. Kami sudah mendapatkan pelayanan langsung di Puskesmas Waipare,” ungkapnya

Sebelum adanya Program JKN-KIS, ia yang merupakan pekerja honorer itu merasa berat ketika membutuhkan biaya berobat di fasilitas kesehatan. Apalagi penghasilannya hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Bangun Sistem Pencegahan Kecurangan

Ia merasa tidak sanggup bila salah satu anggota keluarganya membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

"Dulu sebelum ada Program JKN-KIS, saya merasa berat untuk berobat ke Puskesmas ataupun rumah sakit. Apalagi penghasilan saya hanya cukup untuk menghidupi keluarga. Setelah ada Program JKN-KIS, muncul harapan bagi kami untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengkhawatirkan kami maslaah biaya," tambah Ida.

Kini ia dan keluarga, kapan saja bisa berobat asalkan sesuai dengan prosedur pelayanan. Ia mengaku sangat terbantu Program JKN-KIS, sehingga tak pernah ragu dengan biaya yang akan dikeluarkan, jika sewaktu-waktu sakit.

Prinsip yang dianut dalam program ini adalah gotong royong. Prinsip ini sangat tepat, karena yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang susah.

Hal ini sudah terbukti saat Laduma dan kelurga sakit, dan dirawat di puskesmas hingga dirujuk ke rumah sakit. Ia mengatakan, iurannya tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang pernah ia dapatkan.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Lemhannas

Pelayanannya pun sangat baik dan lancar, baik di puskesmas, rumah sakit maupun di Kantor BPJS Kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI