Suara.com - Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh menemukan bahwa TKA China yang datang pada Selasa (23/6) malam di Bandara Haluoleo, Kendari, menggunakan visa 312 atau visa kerja tenaga ahli.
Hal itu ia lakukan setelah melakukan pemantauan terhadap 156 TKA dan melakukan pengecekan visa secara sampling.
“Kami sudah melihat 156 TKA, kami juga mengambil sampling-sampling berdasarkan yang kami inginkan. Mereka (TKA) juga memperlihatkan visa-nya. Mereka menggunakan visa kerja atau 312,” ujar Abdurrahman, Rabu (24/6/2020).
Selain itu, Abdurrahman memastikan ratusan TKA gelombang pertama yang akan bekerja untuk menyelesaikan pembangunan smelter di PT VDNI dan PT OSS ini sudah memenuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Baca Juga: Mendarat di Bandara Haluoleo, 156 TKA China Dikawal Ketat Polisi dan TNI
“Saya tadi memastikan kedatangan mereka (TKA) memakai protokol kesehatan,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, ratusan TKA yang tiba di Kendari tersebut akan langsung bertolak ke area industri di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, untuk segera menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan sebelum bekerja di kawasan industri tersebut.
“Mereka (TKA) akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan. Kemudian di karantina selama 14 hari, terhitung sejak masuknya mereka di Sultra,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Kendari, Hajar Aswad, memastikan bahwa 156 TKA gelombang pertama yang masuk ke Sultra menggunakan visa kerja. Hal itu ia sampaikan setelah memegang daftar identitas para TKA yang akan tiba.
“Ratusan TKA yang masuk menggunakan visa kerja (C312) yang terdapat keterangan nama dan nomor paspor pada visa tersebut,” terangnya.
Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, 156 TKA China Tiba di Bandara Haluoleo Kendari
Selanjutnya, Hajar menyatakan bahwa pihak imigrasi akan terjun bersama tim untuk meninjau TKA selama 15 hari ke depan, serta memastikan bahwa seluruh TKA yang akan bekerja di Konawe telah memenuhi protokol kesehatan Covid-19.