Suara.com - PT Hutama Karya (Persero) mengaku sangat terdampak selama pandemi covid-19. Terutama terdampak dari sisi kinerja keuangan perseroan.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto memaparkan, diprediksi laba bersih perseroan akan anjlok 183,08 persen, dari Rp 2,7 triliun di 2019 menjadi Rp 1,4 triliun pada 2020 ini.
"Setelah pandemi, 19 penjualan diproyeksikan turun 45,73 persen dari target," ujar Budi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Selain itu, Ebitda perseroan juga alami kontraksi akibat virus asal China itu. Diperkirakan Ebitda turun 51,6 persen menjadi Rp 6,3 triliun.
Baca Juga: Rombak Direksi Hutama Karya, Erick Thohir Tunjuk Budi Harto Jadi Dirut
"Sementara, arus kas operasi kami juga turun sebesar 349,43 persen," ucap dia.
Menurut Budi, perseroan telah melakukan upaya inisiatif agar tetap bertahan di era pandemi ini. Misalnya, inisiatif pertama mencari sumber pendanaan investasi yang didapat dari pemerintah sebesar 600 juta dolar AS.
"Kemudian, mengajukan relaksasi pajak, mengajukan deviden ke negara, mengusulkan restrukturisasi tarif jalan tol, mengajukan penurunan bunga pinjaman," imbuh Budi.