"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” Kevin menambahkan.
Sementara, Andre mengatakan, “Kepada kalian yang akan meninggalkan Gojek, saya tahu bahwa pertemuan keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan. Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua.”
Seperti diketahui, sebanyak 430 karyawan (9% dari total karyawan), dimana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek. Hal ini adalah bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.
“Keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19,” ungkap keduanya.
Baca Juga: Efisiensi Bisnis Jadi Strategi Gojek Agar Kuat Hadapi Pandemi
Gojek mengumumkan strategi penguatan bisnis inti yang punya dampak paling luas kepada masyarakat. Hal ini juga menjadi langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi masa ketidakpastian pandemi COVID-19.
Bisnis inti yang akan jadi fokus adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik. Layanan lain yang performanya menjanjikan selama pandemi seperti logistik dan belanja kebutuhan sehari-hari juga diperkuat.
Dua keputusan utama turut diumumkan seiring ditetapkannya strategi ini. Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.