Efisiensi Bisnis Jadi Strategi Gojek Agar Kuat Hadapi Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 24 Juni 2020 | 08:34 WIB
Efisiensi Bisnis Jadi Strategi Gojek Agar Kuat Hadapi Pandemi
Kantor Gojek di Jakarta. [Suara.com/Dythia Novianty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara, Andre Soelistyo dalam pandangan pribadi yang disampaikan kepada karyawan mengatakan, “Kepada kalian yang akan meninggalkan Gojek, saya tahu bahwa pertemuan keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan. Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua.”

Langkah manajemen perusahaan tersebut dipercaya bisa mengarahkan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada tiga layanan inti Gojek. Termasuk juga dalam hal ini adalah layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi, seperti bisnis logistik yang mencatat pertumbuhan 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang telah naik dua kali lipat.

Di satu sisi, manajemen memahami apabila penutupan layanan GoLife akan berdampak pada mitra GoLife yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan karena pandemi COVID-19. Oleh karenanya, Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra COVID-19’ kepada mitra yang terdampak dalam bentuk peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang bagi mitra untuk memperoleh penghasilan tambahan. Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Kemudian, bagi karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini, pihak manajemen telah menyiapkan sejumlah benefit, termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, gaji penuh selama periode pemberitahuan, perpanjangan asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dukungan konsultasi psikologis dan kesejahteraan, bantuan konsultasi mencari kesempatan pekerjaan baru, pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya, penghapusan annual cliff untuk pemberian ekuitas dan karyawan diperbolehkan membawa laptop yang mereka gunakan saat di Gojek untuk membantu mencari pekerjaan lain.

Baca Juga: Selamat Tinggal, Gojek Tutup GoLife dan GoFood Festival

Perusahaan karya anak bangsa ini tumbuh secara eksponensial sejak aplikasinya diluncurkan pada 2015. Aplikasi Gojek pun telah berkembang menjadi super app dengan lebih dari 170 juta pengguna di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Dalam pengumumannya, Gojek menyatakan juga akan terus memberikan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau Kita Bisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI