Pemerintah dan BRI Dorong Pedagang Bertransaksi secara Digital

Selasa, 23 Juni 2020 | 13:41 WIB
Pemerintah dan BRI Dorong Pedagang Bertransaksi secara Digital
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) RI bersama Bank BRI memberikan dukungan kepada para pelaku UKM di Indonesia. (Dok : Bank BRI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) bersama Bank BRI memberikan dukungan kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, yang saat ini tengah menghadapi kenormalan baru. Dukungan dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke para pedagang di pasar pagi Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/6/2020). 

Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM), Teten Masduki dan Wakil Direktur Utama Bank BRI, Catur Budi Harto untuk melakukan dialog dengan para pedagang dan pengurus pasar, serta mencoba implementasi web pasar yang dimanfaatkan oleh para pedagang dan pembeli di wilayah Pasar Pagi Rawamangun.

Teten mengungkapkan, pemerintah sangat menyambut baik web pasar yang diinisiasi oleh BRI, karena momentum sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk percepatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memasarkan produknya melalui digital.

“Kita dan BRI seringkali melakukan pendampingan bersama melalui pemberian pelatihan dan pembinaan, dalam rangka inkubasi bagi mereka, agar dapat terhubung dengan ekosistem digital," tambah Teten.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan di Kediri, BRI Kunjungi Peternak Sapi Perah

Dukungan digitalisasi transaksi di pasar-pasar ini dimaksudkan agar para pedagang pasar terbantu memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual, tanpa harus bertemu secara langsung di pasar.

Produk yang bisa dibeli antara lain, sembako, sayuran, daging, buah-buahan, dan berbagai kebutuhan lainnya melalui website, yang langsung terhubung dengan penjual di pasar.

Saat ini, Bank BRI bersama pengelola pasar telah merilis 3.232 web pasar secara nasional, yang 355 diantaranya berada di wilayah DKI Jakarta.

“Terdapat sekitar 550 pedagang di Pasar Rawamangun yang terletak di depan Terminal Induk Rawamangun. Tidak hanya web pasar, kami juga mendukung para pedagang dengan layanan Teras BRI untuk mempermudah pedagang melakukan transaksi keuangannya di Bank BRI,” ungkap Catur.

BRI juga mendorong pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kalangan para pedagang untuk menggerakkan roda pertumbuhan bisnis dan meningkatkan produktivitas, serta nilai usaha pedagang pasar.

Baca Juga: Dorong Penguatan Ketahanan Pangan, Bank BRI Kunjungi Petani Jeruk di Malang

Hingga akhir Mei 2020, BRI telah menyalurkan KUR di DKI Jakarta sebesar Rp 885 miliar, sedangkan secara nasional telah mencapai Rp 47,4 triliun.

Teten minta, agar BRI terus mempercepat dan memperkuat penyaluran KUR terhadap pelaku UMKM. Selain itu, ia juga berharap, KUR dapat lebih mudah diakses oleh pelaku UMKM, sehingga mereka dapat segera mendapatkan tambahan modal kerja untuk bangkit dalam masa new normal ini.

Pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendorong UMKM dan koperasi bangkit pasca wabah Covid-19 nanti, salah satunya dengan fase survival sesuai dengan stimulus di sektor keuangan yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“BRI terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan sektor UMKM, salah satunya melalui program restrukturisasi UMKM. Sekitar 2,6 juta debitur UMKM, dengan nilai lebih dari Rp 160 triliun, telah diberikan relaksasi pinjaman. Upaya ini diharapkan bisa membantu berlanjutnya pelaku UMKM, tanpa terbebani pembayaran angsuran pinjaman mereka," tambah Catur.

Dalam kunjungan tersebut, Kemenkop dan UKM serta BRI memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan sarana pendukung kebersihan kepada koperasi, yang didukung juga oleh pengelola PD Pasar Jaya.

Kemenkop dan UKM memberikan bantuan 5.000 masker dan 5 galon disinfektan kepada PD Pasar Jaya sebagai bentuk dukungan atas pemberlakuan new normal di lingkungan Pasar Jaya. BRI juga memberikan bantuan 1.500 masker, 400 face shield, celemek dan kaos, serta 4 titik sarana cuci tangan bagi warga dan pedagang di lokasi pasar tersebut.

“Kami bersama Kementerian Koperasi dan UKM terus mendukung masyarakat untuk dapat melakukan aktivitas bisnis secara sehat, dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19 di pasar Rawamangun,“ tutup Catur.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI