Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa ini diprediksi akan bergerak melemah setelah penutupan awal pekan kemarin terkoreksi 0,47 persen di level 4.918.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Di sisi lain, sebelumnya terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975 hingga 5.097," ujar Nafan dalam riset hariannya, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp 7 Triliun, Kepercayaan Asing Mulai Pulih?
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang bergerak melemah dan masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir.
Sedangkan sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Namun, mengingat kondisi perekonomian masih berada dalam keadaan stabil.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor diantaranya, BBNI, BEEF, BSDE, LPPF, PTBA, RALS, ICBP, SMGR, LSIP, MYOR, KLBF, JSMR, AALI.
Baca Juga: Bos BI Sebut Arus Modal Asing Terus Masuk Lewat SBN