Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini loyo terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, berita penyebaran wabah virus covid-19 yang terus meningkat seperti di AS, Jerman dan China sepanjang akhir pekan bisa menjadi sentimen negatif ke aset berisiko hari ini.
Padahal ketiga negara ini sudah membuka kembali perekonomiannya dan wabah kembali meningkat. Sentimen negatif ini bisa memicu juga pelemahan rupiah sebagai salah satu aset berisiko.
"Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah resisten Rp 14.200 dengan support di kisaran Rp 14.050," kata Ariston dalam riset hariannya, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Kerja di Balik Layar, Vicky Prasetyo Ngaku Punya Duit Miliaran Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (18/6/2020) berada di level Rp 14.100 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibanding pergerakan Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.077 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan kemarin berada di level Rp 14.242 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.186 per dolar AS.
Baca Juga: Jadi OB Cuma Sambilan, Netizen Kaget Tahu Bisnisnya Bernilai Jutaan Rupiah