Suara.com - Posisi harga emas menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan ini terjadi karena kenaikan kasus coronavirus yang meningkatkan kekhawatiran gelombang kedua pandemi.
Mengutip CNBC, Senin (22/6/2020) harga emas di pasar spot naik 1,1 persen ke level 1,740,79 dolar AS per ounce.
Sementara emas berjangka AS menanjak naik 1,3 persen di level 1,753 dolar AS per ounce. Harga spot mencapai level tertinggi sejak 2012 bulan lalu di 1,764.55 dolar AS.
Lebih dari 8,38 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona baru. Awal pekan ini sekitar 400 pekerja di rumah pemotongan hewan di Jerman utara melakukan tes untuk virus tersebut, dan China pada hari Jumat melaporkan 32 kasus baru virus.
Baca Juga: Orang Kaya Mah Bebas, Gelang Emas Disulap Jadi Cantelan Masker
Sejauh tahun ini, harga emas telah naik sekitar 15 persen, didukung oleh permintaan safe-haven di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dan jumlah dukungan fiskal dan moneter pemerintah dan bank sentral yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kebijakan tersebut telah mengurangi yield obligasi dan juga telah menaikkan kekhawatiran tentang inflasi.
Harga logam lainnya seperti Palladium turun 0,6 persen menjadi 1,913,17 dolar AS per ounce dan berada di jalur untuk penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Platinum naik 1,2 persen menjadi 813,56 dolar AS per ons dan naik 0,9 persen untuk minggu ini.
Perak naik 0,6 persen pada 17,62 dolar AS dan berada di jalur untuk kenaikan minggu kedua.
Baca Juga: Emas 3 kg Ditinggalkan Penumpang di Sarana Transportasi Umum