Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada jelang akhir pekan ini bisa menguat tipis.
Menurut pengamatannya, sesuai ekspektasi BI memangkas suku bunga acuannya yang tentunya memberikan sentimen positif untuk rupiah karena pemangkasan bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia.
Namun faktor penggerak rupiah bukan BI saja. Rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar.
Saat ini, jelas Aris, dari luar masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis.
Baca Juga: Dicekoki Minuman Berisi Obat Bius, Barang Jutaan Rupiah Milik Winarni Raib
Pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia.
Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus covid19 dan second wave yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi.
"Hari ini Rupiah mungkin penguatan tipis lagi seperti Kemarin, dengan potensi kisaran Rp 14.000 - Rp 14.100," kata Ariston dalam riset hariannya, Jumat (19/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (18/6/2020) berada di level Rp 14.077 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 14.082 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.186 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.234 per dolar AS.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu Rupiah Menguat, Ini Analisis Ekonom Senior Faisal Basri