Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini akan kembali betah di zona merah, setelah Kamis kemarin ditutup IHSG terkoreksi 1,25 persen di level 4.925.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975 hingga 5.097," ujar M. Nafan Aji Gusta Utama dalam riset hariannya, Jumat (19/6/2020).
Baca Juga: Dexamethasone untuk Covid-19, Bagaimanakah Cara Obat Ini Bekerja?
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya melihat bahwa gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat.
Sedangkan, sentimen dari capital outflow yang telah terjadi hingga hari ini serta fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah turut membayangi pergerakan IHSG hingga saat ini.
"Namun, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan sebagai peluang oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah," kata William Surya Wijaya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain adalah: TLKM, EXCL, SMRA, JSMR, TBIG, ASRI, KAEF, SRIL, BBNI, BBRI, BMRI, BSDE, INTP, MEDC.
Baca Juga: Sengketa India-China: Mengapa Lembah Sungai Galwan Diperebutkan?