Suara.com - Pemerintah telah menganggarkan total biaya penanganan wabah corona atau Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 695,20 triliun, salah satu yang dialokasikan adalah untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun.
Namun sayangnya anggaran sebanyak tersebut penggunaannya masih minim, hingga 31 Mei 2020 penerapannya baru 1,54 persen.
"Di bidang kesehatan, implementasinya masih sangat kecil (1,54 persen) meskipun anggaran sudah dinaikkan Rp 87,5 triliun," kata Sri Mulyani dalam video teleconference di Jakarta, seperti ditulis Rabu (17/6/2020).
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, implementasi penyerapan anggaran tersebut harus segara diperbaiki.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Kemenristek Kucurkan Dana Rp 5,9 Miliar
"Perlu diperbaiki baik untuk insentif tenaga kesehatan yang pelaksanaannya masih mengalami kendala, biaya klaim perawatan pasien, juga dari sisi proses verifikasi dan penanganan kasus baik di BNPB sebagai Gugus Tugas maupun Kementerian Kesehatan dan daerah," katanya.
Menurut Sri Mulyani, perlu ada keseimbangan antara anggaran dan pelaksanaan di lapangan.
"Jadi, ada gap antara realisasai keuangan dan fisik dengan anggaran yang disediakan maupun pelaksanaannya. Kita berharap ini bisa diakselerasi," tambahnya.