Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini kembali perkasa melawan dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen positif dari kebijakan stimulus terbaru Bank Sentral AS kelihatannya masih menjadi pemicu penguatan harga aset-aset berisiko pagi ini.
Selain itu, lanjut Ariston, sentimen positif juga dipicu rencana stimulus pemerintah AS sebesar 1 triliun dolar AS untuk infrastruktur.
Rilisan data penjualan ritel AS, semalam, yang mengalami kenaikan di bulan Mei juga menguatkan sentimen positif bahwa pembukaan kembali ekonomi mendorong pemulihan.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu Rupiah Menguat, Ini Analisis Ekonom Senior Faisal Basri
Namun di sisi lain, munculnya second wave dan masih meningginya penyebaran wabah di seluruh dunia masih menjadi kekhawatiran pasar. Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan dan memicu pelemahan aset berisiko kembali.
"Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp 14.000 dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp 14.150," kata Ariston dalam riset hariannya, Rabu (17/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (16/6/2020) berada di level Rp 14.090 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.115 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.155 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.228 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Menguat, Menko Perekonomian Justru Kurang Happy