Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku masih berhitung soal skema tarif semua angkutan umum di masa new normal.
Saat ini, pihaknya sedang koordinasi soal hitungan dengan gugus tugas.
Menurut Menhub, perhitungan tarif ini harus diputuskan bareng-bareng dengan semua pemangku kepentingan agar tarif yang diputuskan tak merugikan satu pihak.
"Tidak mungkin kami Kemenhub sendiri, oleh karenanya secara hierarkis ada Gugus Tugas. Di waktu yang sama saya sedang bahas tarif dan data-sata transportasi," ujar Budi Karya dalam sebuah diskusi secara virtual di Jakarta, Selasa (16/5/2020).
Baca Juga: Dirut Garuda Keluhkan Mahalnya Tes PCR Ketimbang Tiket Pesawat
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini mengungkap, saat ini tingkat keterisian atau okupansi penumpang masih rendah. Misalnya, transportasi udara dan kereta api yang okupansinya masih 10 persen.
"Yang sudah mendekati 30 persen itu angkutan regional seperti di Jakarta, Surabaya," kata Budi.
Dengan masih rendahnya, tambah BUdi, bakal masih jadi pukulan pada bisnis transportasi. Sebab, pendapatan para operator angkutan umum akan ikut turun.
"Ini okupansinya turun maka penerimaan dari sektor perhubungan juga turun. Ini fakta yang harus ditinjau bersama-sama bagaimana ada solusi. Kita tetap harus perhatikan protokol kesehatan," pungkas dia.
Baca Juga: 100 Orang Gagal Terbang Meski Sudah Kantongi Tiket Pesawat