“Potensi peternakan sapi di Wonogiri sangat besar. Mereka harus dibantu dari hulu ke hilir, agar usahanya tetap bertahan di tengah Covid-19. Apalagi urusan ternak juga berhubungan dengan industri pangan dalam negeri. Maka dari itu, kami dampingi para peternak mitra BRIsyariah, mulai dari masalah pakan ternak, pengolahan peternakan, sampai penyaluran ke perusahaan makanan atau peternak besar pengepul sapi,” papar Fidri.
Namun bagi nasabah di luar sektor peternakan, perikanan, perkebunan dan pertanian yang usahanya terdampak Covid-19, BRIsyariah juga memberikan fasilitas restrukturisasi pembiayaan. Restrukturisasi yang diberikan BRIsyariah tersebut sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Sesuai dengan arahan OJK, kami memberikan kesempatan keringanan/restrukturisasi pembiayaan kepada nasabah pembiayaan yang usahanya terdampak Covid-19 dan mengalami kesulitan pembayaran angsuran. Restrukturisasi pembiayaan ini diperuntukkan bagi nasabah mikro, kecil, menengah yang memenuhi persyaratan. Syaratnya antara lain, kolektabilitas nasabah sebelum wabah Covid-19 termasuk lancar. Selain itu nasabah beritikad baik, bersikap kooperatif dengan mengisi form assessment, dan usahanya memiliki prospek baik,” jelas Fidri.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, berharap bank syariah turut memainkan peran dalam upaya pemulihan ekonomi bangsa di masa transisi menuju normal baru seperti sekarang. Ma’ruf menilai, masa transisi merupakan momen tepat bagi bank syariah dan lembaga keuangan syariah untuk berperan dalam pemulihan ekonomi, sehingga perlu disiapkan program-program yang realistis.
Baca Juga: BRIsyariah Luncurkan Program Hujan Emas, Berhadiah Total 930 Gram
“Ini merupakan momen yang tepat bagi bank syariah dan lembaga keuangan syariah untuk berperan melakukan upaya pemulihan ekonomi,” katanya, dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu (10/6/2020).