Suara.com - Nilai tukar rupiah pada Selasa ini (16/6/2020) terus menunjukan tren positifnya, kali rupiah terpantau cukup perkasa melawan dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor rupiah menguat cukup signifikan ke level Rp 14.155 atau menguat 73 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 14.228 per dolar AS.
Sedangkan data Bloomberg mata uang garuda pada perdagangan spot exchange menguat 47,5 poin atau 0,34 persen ke level Rp 14.067 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.067 ke Rp 14.077 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar pada hari ini disebabkan sentimen kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed yang mengeluarkan kebijakan stimulus baru yang bertujuan untuk membantu perusahaan AS melewati pandemi.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Lesu Imbas Kekhawatiran Corona Gelombang 2
The Fed meluncurkan program pembelian obligasi perusahaan AS di pasar sekunder dengan anggaran hingga 750 miliar dolar AS.
"Kebijakan ini terlihat mendorong pelemahan dolar AS karena mendorong kenaikan likuiditas dolar AS," kata Ariston dalam analisanya.
Sehingga, lanjut Ariston stimulus bank sentral AS ini pun memberikan sentimen positif ke aset berisiko, seperti rupiah.
Aksi the Fed ini menutup sementara kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran wabah dan gelombang kedua.
Ariston memprediksi bahwa rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS karena kebijakan the Fed tersebut. Potensi penguatan ke kisaran support Rp 14.000 dengan potensi resisten di Rp 14.150.
Baca Juga: Dicekoki Minuman Berisi Obat Bius, Barang Jutaan Rupiah Milik Winarni Raib