Suara.com - Harga minyak melonjak lebih dari 2 persen karena tanda-tanda bahwa permintaan bahan bakar mulai pulih kembali, meski anggota OPEC + mematuhi kesepakatan pengurangan produksi.
Mengutip CNBC, Selasa (16/6/2020) harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, ditutup menguat 86 sen, atau 2,4 persen menjadi 37,12 dolar AS per barel.
Sementara harga minyak patokan internasional, yakni minyak mentah berjangka Brent, melejit 99 sen, atau sekitar 2,6 persen, menjadi 39,72 dolar AS per barel.
Harga rebound dari penurunan di awal sesi setelah Menteri Energi Uni Emirat Arab menyuarakan keyakinan bahwa negara-negara OPEC + dengan kepatuhan rendah terhadap pemotongan yang disepakati akan memenuhi komitmen mereka dan melaporkan tanda-tanda permintaan minyak meningkat.
Baca Juga: Gas Alam Bocor, Ladang Minyak di India Kebakaran Dahsyat
Panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu Kamis, untuk membahas apakah semua negara telah melakukan bagian mereka dalam pengurangan output.
Irak setuju dengan perusahaan minyak terbesar untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut pada Juni, kata para pejabat Irak.
Arab Saudi juga mengurangi volume minyak mentah untuk pemuatan Juli yang akan disuplai ke setidaknya lima pembeli di Asia, kata narasumber.
Juga positif untuk harga, hasil pengolahan minyak mentah China pada Mei naik 8,2 persen dari tahun sebelumnya karena pengilangan independen meningkatkan pemrosesan untuk memenuhi pemulihan permintaan bahan bakar menyusul pelonggaran penguncian.
Baca Juga: Ada yang Goreng AirPods dalam Minyak Panas, Warganet: Jiwa Miskinku Meronta